Nasi pecel Madiun sudah lama dikenal sebagai salah satu kuliner khas Jawa Timur yang menggoda lidah. Campuran nasi hangat, sayur rebus, dan sambal kacang yang khas membuatnya jadi favorit banyak orang. Tapi tahukah kamu, ada cerita unik di balik sajian ini—khususnya soal sambalnya, yang konon katanya dicampur dengan “daun jati bekas”?
Ungkapan “daun jati bekas” mungkin terdengar aneh, bahkan sedikit menjijikkan bagi yang belum tahu. Tapi maksudnya bukan daun yang kotor atau sudah dipakai untuk hal-hal tak wajar. Daun jati dalam konteks ini sebenarnya digunakan dalam proses pengolahan, bukan dicampurkan langsung ke dalam sambal. Di beberapa daerah sekitar Madiun, penjual pecel masih menggunakan tradisi lama di mana sambal kacang dibungkus daun jati, dan dibiarkan semalaman agar aromanya meresap.
Daun jati memberikan aroma khas yang membuat sambal pecel terasa lebih ‘nendang’. Wangi samar dari daun jati yang sedikit pahit justru menambah kedalaman rasa sambal kacang. Jadi, bukan dicampur dalam arti dihancurkan dan dimasukkan ke dalam bumbu, tapi lebih ke proses penyimpanan alami yang meningkatkan aroma dan daya tahan sambal.
Uniknya, meski metode ini terdengar kuno, justru banyak orang yang mencarinya. “Pecel yang dibungkus daun jati itu beda banget rasanya. Lebih harum dan sambalnya kaya ada aftertaste khas,” kata seorang pembeli asal Surabaya saat mengunjungi Madiun. Bahkan, ada yang rela nitip atau membawa pulang sambal pecel dalam bungkusan daun jati ke luar kota.
Tak hanya soal sambal, nasi pecel Madiun juga khas karena isian sayurnya. Biasanya terdiri dari bayam, kecipir, daun kenikir, dan tauge yang direbus sebentar agar tetap segar dan renyah. Disiram sambal kacang kental yang gurih-manis, lalu ditaburi rempeyek kacang atau remahan kerupuk gendar, sepiring nasi pecel terasa sangat lengkap.
Sebagai pelengkap, banyak warung pecel di Madiun situs rajazeus juga menawarkan lauk seperti tempe goreng, telur dadar, tahu bacem, hingga empal suwir. Harganya pun bersahabat, menjadikannya makanan rakyat yang bisa dinikmati siapa saja, dari mahasiswa hingga pejabat.
Meski kini banyak versi modern dan sambal instan bermunculan, tetap saja nasi pecel Madiun dengan sambal ‘beraroma daun jati’ ini punya tempat istimewa di hati pecinta kuliner tradisional. Tradisi yang sederhana, tapi penuh rasa dan cerita.
BACA JUGA: Hákarl: Ikan Fermentasi Pahit Khas Islandia yang Bikin Merinding